Minggu, 02 Desember 2012

DARA

Dara...
Kau cantik meski tak seperti bidadari
Dara...
Kau elok meski tak seelok permaisuri

Dara...
Kau tegar seperti pendekar
Dara...
Kau lembut seperti shinta

Dara...
Kau riang meski kau tak senang
Dara...
Kau senyum meski kau gundah

Dara...
Kau terlihat tapi tak tersentuh
Dara...
Kau bersuara tapi tak gaduh

Dara...
matamu menyihir dunia
Dara...
Tawamu tentramkan jiwa

Dara...
Ingin ku menggapai mu....

If Tomorrow Comes


jika hari esok tiba...
dunia kan tetap menari...
jika hari esok tiba...
waktu kan tetap berlari...

jika hari esok tiba...
mentari kan tetap bersinar...
jika hari esok tiba...
rembulan kan tetap bercahaya...

jika hari esok tiba...
bunga sakura kan tetap bersemi...
jika hari esok tiba...
air sungai kan tetap mengalir...

jika hari esok tiba...
ku kan tetap menjaga rasa...
jika hari esok tiba...
cinta kita kan selalu didalam dada...


DUNIAWI


Rupamau indah...
Indahmu butakan mata...
Rasamu Nikmat...
Nikmatmu matikan naluri...

Kudatang kau berlari....
Kudiam kau menghampiri...
Kukejar kau menghilang...
Ku melompat kau meninggi...

Begelut peluh menggapaimu...
Berlomba-lomba memilikimu...
Tak ada yang bisa memelukmu...
Tak ada pula yang bisa menundukanmu...

Kini kusadar kau bukan tuk kugapai...
Kini kusadar kau bukan tuk tundukan...
Indahmu tak abadi...
Kau hanya fatamorgana....

Kini ku mengenalmu...
Suatu yang indah namun fana...
Kini ku mengenalmu...
Kau hanyalah hasrat DUNIAWI...

Senin, 12 November 2012

Tony Adams - The Real Captain


Tony Alexanders Adams, siapa yang tidak kenal dengan pemain satu ini, khususnya para Goonners.
Tony Adams di rekrut oleh Arsenal pada  tahun 1980 saat masih sekolah, dan dia memulai debutnya pada 5 November tahun 1983 ketika Arsenal melawan Sunderland 4 Minggu setelah ulang tahunnya yg ke 17.

Tony Adams masuk kedalam team regular Arsenal pada musin 1985/1986 dan memenangkan trophy pertamanya pada tahun 1987 ketika memenangkan Piala Liga setelah mengalahkan Liverpool di Final yang berlangsung di Stadion Wembley.

Bersama dengan Lee Dixon, Nigel Winterburn dan Steve Bould, Adams selalu menjadi pemain bertahan yang selalu masuk ke dalam Starting Eleven.



Tony Adams menjadi captain pada usia 21 tahun dan pensiun setelah 14 tahun menjadi captain sebelum digantikan oleh Patrick Vierra pada tahun 2002.
Kekuatan dan kedisiplinan Adams adalah faktor kesuksesan Arsenal dalam merebut Trophy Piala Liga tahun 1986/1987 dan dua kali juara EPL pada musim 1988/89 dan 1990/91

Sepanjamg karirnya di Arsenal, Tony Adams telah mempersembahkan 4 gelar EPL ( 1988–89, 1990–91, 1997–98, 2001–02), 3 gelar FA CUP ( 1992–93, 1997–98, 2001–02), 2 gelar Piala LIGA (1986–87, 1992–93), 3 gelar Community shield (1991 (shared), 1998, 1999) dan 1 gelar Piala Winner Eropa (1993–94).



Tony Adams adalah satu-satunya pemain dalam sejarah sepakbola Inggris yang menyandang pangkat Captain dan memnangkan gelar dalam 3 dekade berbeda. Oleh karena jasa dan loyalitasnya pada team (Arsenal) Diapun mendapat julukan kehormatan yaitu ''Mr Arsenal''

Tony Adams pensiun pada tahun 2002 setelah mengabdikan diri pada club selama hampir 20 tahun bermain sebanyak 668 kali dan menjadikan Captain paling sukses di Arsenal. Untuk menghormatinya Nomor punggung 6 di museumkan dan tidak digunakan lagi sampai dgn musim 2006.2007 sebelum di berikan pada Phillipe Senderos.




Fakta Tentang London Derby

                                       Derby North London (Arsenal Vs Spurs)
                                         
Pertandingan derby adalah pertandingan antara team satu kota, atau team team yang memiliki home base yang sama. Kalau kita bicara liga inggris sebagai salah satu liga eropa terbaik maka kita tidak bisa melaepaskan perhatian dari beberapa pertandingan derby, dari beberapa pertandingan derby yang paling ngotot dan paling banyak adalah derby antara team2 kota London.

London, tak seperti kota-kota lain Eropa. Kota ini mempunyai hampir 50 klub bola (termasuk yang tinggal nama). Ini tidak umum, karena kota-kota lain mungkin tak sebanyak itu. London yang besar ditambah klub yang banyak tentunya akan menghasilkan derby: sebuah perang antara dua klub dari satu wilayah untuk mengetahui siapa penguasa sebenarnya wilayah itu.
London dibagi menjadi empat daerah besar. Utara, Barat, Selatan, dan Timur. Derby di sana dinamai berdasarkan wilayah-wilayah itu. 13 klub profesional yang dibagi dalam empat area itu bersaing. Siapa yang terbaik di setiap bagian London.

  1. Derby London Timur (Millwall vs West Ham United)
Meski tak bermain di kasta tertinggi Liga Inggris yakni English Premier League, namun pertemuan kedua tim ini selalu diwarnai dengan tensi tinggi dan tak jarang berbuah kekerasan dari kedua belah pihak. Rivalitas dan rasa iri atas reputasi yang dimiliki oleh masing-masing dari kedua tim tersebut menjadikan pertemuan kedua klub ini bak anjing dan kucing saja. Bahkan dalam beberapa pertemuan terakhir, derby antara Millwall kontra West Ham United ini berakhir dengan kerusuhan yang kerap menghasilkan korban jiwa.
  1. Derby Kota London Utara (Arsenal vs Tottenham Hotspur)
Ini dia derby yang benar-benar dianggap sebagai derby London dan menarik untuk ditonton pada beberapa musim belakangan ini. Arsenal yang memiliki sejarah reputasi cukup mentereng di Liga Inggris dan Hotspur yang tengah menggeliat dan mengembangkan sayapnya menghasilkan pertandingan yang seru dan enak untuk ditonton. Rivalitas kedua tim ini berawal pada tahun 1913 ketika Arsenal baru pindah ke Highbury. Kehadiran Arsenal yang menyedot hampir sebagian fans Hotspur dianggap sebagai pelecehan bagi klub yang kini bermarkas di White Hart Lane ini. Akibatnya rasa saling ingin mengalahkan yang kuat selalu muncul ketika dua tim ini bertemu di lapangan hijau. Selain Hotspur, Chelsea pun yang juga berasal dari kota London Utara menjadi target pertandingan yang panas bagi Arsenal tiap kali mereka bertemu.
  1. Derby London Selatan (Charlton Athletic, Millwall, dan Crystal Palace)
Selain West Ham, ternyata fans Millwall juga berseteru sengit dengan Charlton Athletic dan Crystal Palace. Persaingan reputasi yang sudah tumbuh sejak tahun 1980an menjadikan fans dari ketiga klub ini tak pernah akur tiap kali bertemu.
  1. Derby London Barat (Brentford, Chelsea, Fulham, dan QPR)
Sebenarnya derby ini tak begitu menggigit. Hal ini lantaran fans Chelsea tak pernah memandang sebelah mata baik terhadap Fulham, QPR dan Brentford. Selain kasta yang berbeda, reputasi serta gengsi yang dimiliki Chelsea jauh melebihi ketiga tim yang memusuhi The Blues tersebut. Hanya saja, berhubung fans Brentford, QPR, dan Fulham menganggap Chelsea sebagai tim yang meredupkan nama tim idola mereka, maka tak urung rasa permusuhan kerap ditunjukkan oleh tiap kali tim pujaan mereka bertemu dengan Chelsea.

Klub di London yang ada di luar liga profesional: AFC Wimbledon, Bromley, Hampton and Richmond Borough, Welling United, Hayes and Heading United, Carshalton United, Harrow Borough, Hendon, AEC Hornchurch, Sutton United, Wealdstone, Tooting and Mitcham United, Cray Wanderers, Enfield Town, Hillingdon Borough, Illford, Kingstonian, Leyton, Molesey, Northwood, Redbridge, Thanesmead Town, Waltham Forest, Wingate and Finchley, Corinthian Casuals, Croydon Athletic, Dulwich Hamlet, Metropolitan Police FC.
Yang sudah mati: Clapham Rovers, Fisher Athletic, London XI, Thames, Upton Park, Wanderers, Wimbledon.

Diambil dari berbagai sumber (al: duniadalamlomba.blogspot & theonlyone33.blogspot)

Selasa, 26 Juni 2012

Bersyukur antara Tahu Goreng dan Steak Daging

Pada suatu sore, seorang anak merengek pada bapaknya, " Pak. Kapan bapak mau beli motor baru buat aku", sambil tersenyum si bapak  menjawab " Nanti nak, doakan saja bapak dapet rezeki lebih" si bapak yang hanya pedagang keliling mncoba menenangkan anaknya. 

Karena tidak puas akan jawaban bapaknya, si anak kembali bertanya " Tapi kapan pak, kira2 bapak dapet uang lebih untuk membeli motor baru"  Si bapak kembali menjawab dengan tenang "ya.. sekarang kan masih ada motor tua bapak, untuk sementara kamu bisa pakai motor bapak dulu nak. Insya Allah kalau bapak dapet rezeki, bapak akan beli motor baru nak". Sahut si bapak.

Tak lama kemudian si ibu datang membawa tahu goreng isi panas, dengan sambel kecap sebagai menu cemilan sore itu. "hmmm Mantap... " sahut si bapak, menyambut dengan antusias.

Sambil menyantap tahu goreng panas, si bapak bertanya pada anaknya..." Nak, bapak mau bertanya sama kamu?". " apa pak" sahut si anak. " Menurut kamu, mana yang lebih enak, tahu goreng ini atau steak daging yang kemarin kita lihat di mall" tanya si bapak. " steak daging pak" sahut si anak dengan yakin. 

Si bapak tersenyum seraya menjawab. " menurut bapak, tahu goreng ini lebih enak ketimbang steak daging nak, karena tahu ini yang kita punya dan kita bisa nikmati sekarang. Buat bapak apa yang kita miliki saat ini adalah yang terbaik, dengan itu kita dapat menghargai dan mensyukuri apa yang kita miliki dan kita sudah peroleh. Begitupun motor nak, lanjut si  bapak, buat bapak motor tua ini adalah yang terbaik karena itu yang kita miliki saat ini, bagaimana kita bisa menghargai sesuatu yang belum kita miliki sedangkan kita tidak mau menghargai dan mensyukuri apa yang telah kita miliki saat ini.

"Menghargai dan mensyukuri apa yang sudah kita miliki amatlah penting nak. Dengan itu dapat mencegah kita menjadi orang yang serakah yang akhirnya akan menutup hati nurani kita untuk berbuat apa saja dan satu hal terpenting adalah hal tersebut akan menjadi langkah awal kita menjadi orang yang bersyukur. "Bagaimana menurut kamu nak ?"

Dengan terkesima si anak menjawab " Benar pak, saya baru sadar sekarang, dan mulai saat ini saya akan menghargai apa yang sudah saya miliki, karena mungkin masih banyak orang yang tidak begitu beruntung seperti saya ini pak. Terima kasih pak atas nasihatnya." jawab si anak. "mmmm, nikmat sekali tahu goreng buatan ibu ini....mantap pak" mereka kembali meneruskan makan tahu goreng pedas buatan si ibu.

Apa yang kita dapati dari nasihat Bapak kepada Anaknya adalah menghargai apa yang kita telah kita peroleh adalh langkah awal kita untuk menjadi orang yang mensyukuri nikmat Tuhan.sekecil apapun kenikmatan tetap harus kita syukuri, karena tidak akan datang kenikmatan yang besar tanpa kita bisa mensyukuri setiap nikmat yang sudah kita peroleh.